vanessa-lee-TB5JdR7g8JM-unsplash
Dissecting Money

Dissecting Money

DomaiNesia

Ternyata Aku Perlu Dana Darurat

Pentingnya dana darurat

Di tengah isu resesi ekonomi begini, apakah Anda pernah berpikir apa yang akan terjadi jika kita kehilangan mata pencaharian kita? God forbid kalau itu sampai terjadi, apakah kira-kira Anda dan keluarga Anda siap menghadapinya? Apakah kita sudah menyiapkan dana darurat?

(Seluruh grafik di bawah ini dibuat berkolaborasi dengan sejawat dari Generasi Tanggap)

Atau bilanglah karena kasus lain misalnya karena sakit atau sejenisnya yang membuat kita terpaksa cuti tanpa digaji dalam hitungan bulan? Siapkah Anda menghadapi bulan-bulan tanpa pendapatan ini?

Jadi apa dong yang harus dilakukan untuk mengantisipasi? Supaya di tengah-tengah periode kita tidak bergaji ini kita masih memiliki dana untuk kebutuhan hidup?

Sebuah riset di AS mengatakan bahwa hanya 39% dari seluruh penduduk Amerika yang memiliki uang tunai sejumlah $1,000 (14 juta IDR) kalau terjadi sesuatu terhadap pekerjaannya.

Apa itu dana darurat?

Maka kenalilah yang namanya konsep TELUR DADAR (Ternyata Aku Perlu Dana Darurat)

Jika terjadi sesuatu dan itu menghentikan sumber nafkah Anda, berapa lama kira-kira tabungan yang Anda miliki dapat menghidupi Anda selama beberapa bulan ke depan?

Inilah yang disebut dengan dana darurat.

Dana yang disiapkan, agar jika terjadi musibah kepada pencari nafkah yang menyebabkan terhentinya sumber nafkah, kita masih bisa bertahan untuk beberapa bulan ke depan.

Bagaimana cara mengetahui berapa jumlah dana darurat yang kita butuhkan?

Pertama-tama, Anda harus menghitung dan mengetahui lebih dulu berapa kebutuhan hidup bulanan Anda/keluarga Anda.

Kebanyakan orang bahkan tidak pernah duduk dan menghitung hal ini.

Setelah mendapat angka ini, maka barulah Anda bisa memasukkannya ke dalam perhitungan kebutuhan dana darurat.

Bagaimana cara menghitungnya? Tidak ada perhitungan yang paling tepat, namun begini perhitungan kasarnya:

Dana Darurat = Kebutuhan Bulanan x 6 (bulan)

Sehingga dengan asumsi nafkah Anda/keluarga berhenti total, Anda masih bisa bertahan hidup selama 6 bulan untuk memberi waktu Anda mencari pekerjaan/sumber nafkah lain.

Jadi misalkan kebutuhan bulanan Anda/keluarga untuk hidup sebanyak 5 juta IDR, maka:

Sehingga dengan asumsi nafkah Anda/keluarga berhenti total, Anda masih bisa bertahan hidup selama 6 bulan untuk memberi waktu Anda mencari pekerjaan/sumber nafkah lain.

Jadi misalkan kebutuhan bulanan Anda/keluarga untuk hidup sebanyak 5 juta IDR, maka:

Dana Darurat = 5 juta IDR x 6 bulan = 30 juta IDR

Jadi, pada titik waktu manapun di dalam kehidupan Anda, Anda harus memiliki sejumlah uang yang dijadikan dana darurat.

Di mana dana darurat baiknya disimpan?

Ada pendapat yang mengatakan bahwa Dana Darurat ini harus berupa uang tunai yang disimpan di rumah, sehingga bisa diambil kapanpun kita butuhkan. Namun dari segi keamanan tentunya cara ini lebih berisiko.

Intinya, dana darurat harus disimpan dalam bentuk yang likuid/mudah dicairkan menjadi uang tunai. Jangan sampai sejumlah dana tersebut sulit dicairkan (seperti dalam bentuk properti) sehingga Anda akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan dana tersebut dalam bentuk uang tunai.

Sebagai gambaran, jika tiba-tiba ada anggota keluarga yang masuk Instalasi Gawat Darurat, tetapi Anda tidak memiliki asuransi dan Anda harus membayar biaya perawatan, tidak mungkin Anda menunggu untuk mencairkan deposito atau reksa dana yang biasanya memakan waktu beberapa hari.

Aliran yang lebih ekstrim lagi pun menganggap bahwa dana darurat tidak boleh disimpan dalam rekening tabungan, pemikiran dasarnya adalah apabila terjadi bencana di mana semua sistem elektronik termasuk ATM tidak berfungsi, sehingga berapapun uang tabungan yang Anda miliki, tidak dapat Anda konversi menjadi uang tunai untuk transaksi.

Terserah Anda mau menyimpan dana darurat Anda dalam bentuk apa, yang lebih penting adalah Anda mengetahui pentingnya memiliki dana darurat, dan Anda mengerti konsep cara menyimpan dana darurat ini.

Jadi, TELUR DADAR.


Photo by Vanessa Lee on Unsplash

Sudahkah Anda mempersiapkan dana darurat untuk keluarga Anda?
Dalam bentuk apa Anda menyimpannya?
Silakan tinggalkan pendapat atau saran di kolom komentar di bawah.

www.domainesia.com

8 thoughts on “Ternyata Aku Perlu Dana Darurat”

  1. Siap dokter, terimakasih tulisan blog’nya..

    Permisi dan izin bertanya, jika sudah menikah, belum ada tanggungan, sedang PPDS, bagaimana memiliki/mnghitung dana darurat ?

    Maaf jika bertanya lngsg via blog..

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Weekly newsletter

Suntikan literasi keuangan (dan kehidupan) mingguan di tengah kesibukan Anda!