cardmapr-nl-i-t4zL1Nqc0-unsplash
Picture of Dissecting Money

Dissecting Money

DomaiNesia

Apakah Saya Harus Punya Kartu Kredit?

Untuk waktu yang sangat lama, saya adalah orang sangat tidak percaya akan penggunaan kartu kredit. Artikel kali ini akan menjelaskan mengapa saya akhirnya merubah pandangan tersebut 180 derajat dan sekarang merasa bahwa kartu kredit adalah satu komponen yang tidak bisa terpisahkan dari pengaturan keuangan yang baik.

Saya benci berutang

Salah satu alasan yang paling jelas mengapa sebelumnya saya membenci kartu kredit adalah karena saya tidak suka berutang. Bukti utamanya adalah saya bahkan selalu mengembalikan setiap bolpoin yang saya pinjam, bahkan ketika itu terbawa akan selalu saya kembalikan di keesokan harinya. I hate being in debt.

Alasan lainnya juga cukup personal, yaitu karena saya tidak pernah merasakan keuntungan dari penggunaan kartu kredit selain dari kemudahan karena tinggal menggeseknya/tap ke mesin saat melakukan pembayaran. Bahkan yang lebih sering saya alami adalah amarah dari orang tua saya apabila saya terlalu banyak menggunakan kartu kredit tersebut saat masih menggunakan kartu tambahan milik orang tua saya. (Guilty as charged)

So, I thought to myself back then: kalau memang menggunakan kartu kredit hanya akan berujung kepada orang tua saya yang marah karena harus membayar tagihannya, jadi apa gunanya kartu kredit tersebut? Bukankah lebih baik kita berlaku seperti orang purba saja dan hanya membayar dengan uang tunai atau kartu debit saja yang uangnya sudah jelas-jelas tersedia?

Apparently, that way of thinking cannot be more wrong in the financial world.

Bagaimana cara memiliki kartu kredit?

Sebelum kita membahas mengapa penggunaan kartu kredit yang bijak bisa menjadi sangat bermanfaat untuk kita, saya akan menjabarkan bagaimana caranya seseorang dapat memiliki kartu kredit. Hal ini saya rasa cukup penting karena bahkan sampai di usia 30-an dan sudah menjadi dokter spesialis pun saya belum memahami bagaimana seseorang dapat memiliki kartu kredit. Apakah hanya karena kebetulan saja ditawarkan oleh bank? Apakah karena orang tua saya sudah memiliki kredibilitas yang baik di bank tertentu? Atau mungkin karena jumlah transaksi saya di bank tersebut? Jadi atas dasar apa seseorang dikatakan credible dan layak untuk memegang sebuah kartu kredit?

Pada dasarnya, hanya ada 2 cara umum bagaimana seseorang dapat memiliki kartu kredit dari suatu bank tertentu:

  • Kita yang ditawari lebih dahulu oleh bank tersebut, atau
  • Kita mengajukan/apply ke suatu bank untuk menerbitkan kartu kredit untuk kita

(Sebagai catatan umum, kita sebaiknya menghindari kartu kredit yang ditawarkan kepada kita baik melalui telepon ataupun melalui sales promotion guy/girl di mall atau di event-event tertentu, karena biasanya ini merupakan kartu kredit low-tier dengan limit dan rewards yang paling minimal)

Saya pun memiliki kartu kredit pertama saya (yang bukan kartu tambahan orang tua) baru di saat saya berusia 36 tahun dan sudah berjalan menulis blog ini selama 4 tahun. Jadi di suatu titik orang tua saya pun sempat menanyakan kepada saya: mengapa kamu belum memiliki kartu kredit sendiri? Namun, karena alasan saya membenci utang tadi, maka saya pun tidak ambil pusing dan tidak mencari tahu lebih dalam. Meskipun demikian, di suatu titik saya pun bertanya-tanya sendiri: mengapa tidak ada bank yang menelpon untuk menawarkan saya kartu kredit? (Sementara istri saya sering sekali mendapat telepon dari bank untuk menawarkan kartu kredit)

Belakangan, baru saya mengetahui alasannya.

Sejak saya membuat blog ini, saya selalu menganjurkan kepada sejawat dan pembaca sekalian untuk melakukan yang dinamakan sebagai zero-based budgeting, dimana setelah melakukan budgeting atau penganggaran segera setelah mendapat gaji setiap bulannya, maka setiap sen dari uang kita sudah memiliki tempatnya masing-masing (kebutuhan, keinginan, atau investasi). I’m still 120% sure that this exercise teaches us discipline in managing our money.

Namun, ternyata cara budgeting seperti ini memiliki 1 kekurangan yang berkaitan dengan kartu kredit. Mengapa? Karena dengan melakukan budgeting dengan cara demikian, maka hampir pasti setiap bulan rekening bank dimana saya menerima gaji saya akan otomatis habis (menyisakan kurang dari 100 ribu IDR). Banyak yang kemudian menanyakan apakah saya tidak takut memiliki rekening bank yang kosong? Tentu tidak, karena saya sudah memiliki rekening lain dimana dana darurat saya tersedia untuk diluncurkan setiap saat saya membutuhkan.

Jadi apa hubungannya dengan bank yang tidak menawarkan kartu kredit? Well, karena jumlah tabungan di rekening saya tersebut tidak pernah bertambah, maka hal ini dibaca oleh bank sebagai nasabah yang “kurang kredibel” untuk memiliki kartu kredit karena bahkan saya tidak memiliki uang di rekening tabungan untuk membayar tagihannya.

Make sense, right? Jadi, suka tidak suka, bank atau penyedia kredit lain pasti membutuhkan penilaian kredibilitas seseorang dalam memperkirakan kebijakan seseorang dalam berutang. Hal ini seringkali dikenal dengan istilah skor kredit (credit score) yang dahulu dikenal di Indonesia sebagai angka BI checking. Kalau begitu, mengapa bank tidak langsung menilai skor kredit saya saja dahulu? Well they could never do that karena saya tidak pernah berutang atau memiliki kartu kredit atas nama saya sebelumnya.

How did I find this out? Karena di satu titik saat saya memiliki jumlah tabungan di rekening (untuk keperluan bengkel) saya yang cukup tinggi (kalau tidak salah melebihi 40 juta IDR), maka datanglah telepon tersebut yang akhirnya menawarkan saya untuk memiliki kartu kredit dengan limit yang sangat terbatas. So they basically will wait for a certain amount of money to be available in your account before offering you a credit card.

Lalu bagaimana kalau seseorang mengajukan sendiri ke bank untuk penerbitan kartu kredit tanpa memiliki skor kredit sebelumnya? Mereka akan meminta bukti slip gaji kita selama setahun. Kurang lebih alasannya sama: agar mereka memiliki keyakinan bahwa seorang nasabah memiliki kemampuan untuk prospek utang yang akan dimilikinya.

And now you know how to get yourself a credit card.

Mengapa saya harus menggunakan kartu kredit?

Sebagai catatan, untuk seterusnya jika saya menulis tentang transaksi menggunakan kartu kredit, maka yang saya maksud adalah transaksi pembayaran penuh (full), bukan transaksi angsuran/cicilan. I will tell you the reason why later.

Apa manfaat utama dari pembayaran menggunakan kartu kredit?

Di dunia yang serba cepat saat ini, kita sering harus bergonta-ganti menggunakan berbagai alat keuangan untuk melakukan transaksi sehari-hari. Meskipun uang tunai, QRIS dan kartu debit memiliki keunggulan mereka, kartu kredit bisa menjadi aset yang tak tergantikan dalam alat keuangan Anda. Saya akan menjabarkan mengapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan kartu kredit untuk transaksi sehari-hari karena berbagai keuntungan yang ditawarkannya.

Pertama-tama, kartu kredit menawarkan lapisan keamanan yang sulit untuk disaingi. Ketika Anda melakukan pembelian dengan kartu kredit, Anda tidak menggunakan uang Anda sendiri, melainkan meminjam dari bank penerbit. Ini berarti bahwa dalam kasus penipuan atau transaksi tanpa izin, Anda tidak bertanggung jawab atas biaya tersebut, dan dana Anda tetap terlindungi. Selain itu, banyak kartu kredit memberikan perlindungan pembelian yang kuat, dapat memperpanjang garansi, dan bahkan mengasuransikan pembelian Anda terhadap kerusakan atau pencurian, sehingga dapat memberikan ketenangan yang tidak dapat ditawarkan oleh uang tunai atau kartu debit. Sebaliknya, jika Anda kehilangan kartu debit atau terkena kasus penipuan atau transaksi tanpa izin dari kartu debit, maka kartu debit itu terhubung langsung dengan saldo tabungan Anda di bank. Bahkan setiap kali Anda menggunakan kartu debit Anda, maka toko atau tempat Anda melakukan transaksi tersebut akan mendapatkan informasi mengenai rekening tabungan Anda. Isn’t that quite scary?

So never, ever use your debit card to pay for anything.

Kedua, kartu kredit memberikan kesempatan untuk membangun dan meningkatkan skor kredit Anda. Penggunaan yang bertanggung jawab terhadap kartu kredit, seperti selalu melakukan pembayaran tepat waktu dapat memiliki dampak positif pada skor kredit Anda. Skor kredit yang kuat sangat penting dalam berbagai aspek keuangan Anda, mulai dari mendapatkan persyaratan pinjaman untuk kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA), atau bahkan dalam rangka mendapatkan pekerjaan dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu. Dengan menggunakan kartu kredit untuk transaksi sehari-hari dan mengelolanya dengan bijak, Anda tidak hanya mengelola keuangan Anda dengan efisien tetapi juga berinvestasi dalam masa depan keuangan Anda.

Terakhir, kartu kredit dilengkapi dengan berbagai hadiah dan manfaat yang dapat membuat pengeluaran harian Anda lebih bermanfaat. Untuk dicatat, points atau rewards ini biasanya hanya berlaku untuk transaksi pembayaran penuh dan bukan angsuran/cicilan. Banyak kartu kredit menawarkan cashback, points, atau miles (untuk penerbangan) untuk setiap pembelian, yang efektif akan mengembalikan uang ke dalam kantong Anda atau memungkinkan Anda menikmati kesempatan yang menarik. Mulai dari diskon di toko bahan makanan dan bensin hingga akses ke lounge bandara, manfaat-manfaat ini dapat secara signifikan meningkatkan gaya hidup Anda sambil tetap menjaga stabilitas pengeluaran Anda. Jika Anda memiliki nilai miles yang cukup bahkan Anda bisa meminta untuk upgrade penerbangan ke business class! Points atau rewards ini biasanya akan kita dapatkan setiap kelipatan transaksi sejumlah nominal tertentu (contoh: 1 poin untuk setiap transaksi sejumlah 50 ribu IDR dan kelipatannya). NOTE: Semakin tinggi kasta kartu kredit Anda (platinum, sapphire, black card, dll) semakin kecil nominal transaksi yang Anda harus lakukan untuk mendapatkan satu poin. Talk about the rich getting richer, huh?

Sehingga, kartu kredit adalah alat keuangan serbaguna yang tidak hanya membuat transaksi sehari-hari Anda lebih aman, tetapi juga memberikan jalan menuju kesehatan keuangan yang lebih baik dan berbagai hadiah yang menarik. Jadi, mengapa tidak kita gunakan untuk transaksi biaya kebutuhan yang memang sudah pasti akan kita bayarkan setiap bulan?

Menggunakan kartu kredit dengan bijak

Sebagai orang yang berkutat di dunia kedokteran, kita menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari seni dan sains di dunia kedokteran, tetapi saat dihadapkan dengan pengaturan keuangan, biasanya akan mudah untuk kita jatuh ke dalam jurang. Kartu kredit pun merupakan suatu alat finansial yang dapat menjadi pedang yang bermata dua. Apabila kita menggunakannya dengan bijak, maka kartu kredit dapat menawarkan keuntungan-keuntungan baik dari segi kenyamanan maupun penghargaan/rewards. Akan tetapi, begitu kita salah melakukan manajemen utang, maka hal ini pasti berujung kepada stres finansial.

Berikut ini saya akan menjabarkan bagaimana sejawat dan pembaca sekalian dapat menggunakan kartu kredit dengan bijak sambil tetap mempertahankan kesehatan keuangan kita.

  1. Pilih kartu kredit yang tepat: Langkah pertama dalam penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab adalah memilih kartu yang tepat. Dokter biasanya memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi, sehingga Anda mungkin memenuhi syarat untuk kartu premium dengan hadiah dan manfaat yang lebih baik. Pertimbangkan kartu yang menawarkan cashback, hadiah perjalanan, atau keuntungan khusus seperti perlindungan asuransi dan concierge service (bayangkan jemputan Alphard khusus dari bandara ke hotel tujuan). Bandingkan biaya tahunan, tingkat bunga, dan batas kredit untuk menemukan kartu yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Of course you’ll need to do your own research about this.
  2. Buat anggaran: Sama seperti Anda mengembangkan rencana perawatan untuk pasien Anda, buatlah anggaran untuk keuangan Anda (jemari saya sudah mulai berdarah menuliskan hal ini berulang-ulang di blog ini). Jika Anda sudah menentukan berapa biaya untuk pengeluaran kebutuhan Anda setiap bulannya: patuhi itu. Itulah jumlah maksimal yang dapat Anda gunakan untuk transaksi menggunakan kartu kredit! Masukkan semua pengeluaran rutin penting Anda seperti belanja bulanan, listrik, air, gas, bensin, asuransi dan bayarlah menggunakan kartu kredit. Anggaran yang terdefinisi dengan baik akan mencegah Anda mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya dan mengakumulasi utang (dari bunga) yang tidak perlu.
  3. Lunasi tagihan Anda sepenuhnya: Salah satu aspek paling penting dari penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab adalah MELUNASI TAGIHAN ANDA SEPENUHNYA SETIAP BULAN. I cannot stress this enough. LUNASI TAGIHAN ANDA SEPENUHNYA SETIAP BULAN. No buts, ands or ifs. Ini tidak hanya membantu Anda menghindari biaya bunga, tetapi juga menjaga skor kredit yang sehat. Dokter sering memiliki potensi pendapatan yang tinggi, sehingga seharusnya Anda memiliki cara untuk secara teratur melunasi utang kartu kredit Anda. Perlakukan kartu kredit Anda seperti kartu debit, hanya digunakan untuk transaksi yang uang untuk membayar tagihannya sudah tersedia. Jangan pernah mengandalkan gaji bulan depan untuk membayar tagihan kartu kredit.
  4. Pantau rekening Anda: Secara berkala periksa rekening kartu kredit Anda untuk memastikan semua tagihan akurat. Hal ini sangat dimudahkan karena belakangan ini semua tagihan kartu kredit sudah bisa dengan mudah dilihat melalui aplikasi bank penerbit. Praktik ini tidak hanya membantu Anda mendeteksi aktivitas penipuan dengan cepat, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebiasaan pengeluaran Anda. Anda dapat mengatur pemberitahuan melalui email atau pesan teks untuk transaksi besar atau ketika Anda mendekati batas kredit Anda agar tetap terkendali.
  5. Manfaatkan rewards: Banyak kartu kredit menawarkan hadiah seperti cashback, miles (penerbangan), atau points untuk setiap kelipatan nominal rupiah tertentu yang Anda habiskan. Dokter dapat sangat diuntungkan dari rewards ini dengan menggunakannya untuk tujuan pribadi (liburan) maupun profesional (seminar maupun kursus akademis). Baik itu mengurangi biaya liburan keluarga atau menutup biaya transportasi untuk pendidikan lanjut, manfaatkan hadiah Anda dengan memahami manfaat kartu dan opsi penukaran poinnya.
  6. Jangan dianggap sebagai dana darurat: Meskipun kartu kredit dapat memberikan fleksibilitas keuangan, tetap tidak seharusnya ini menggantikan dana darurat Anda. Sebagai seorang dokter, Anda tidak pernah tahu kapan biaya medis tak terduga atau peristiwa kehidupan dapat muncul. Pertahankan dana darurat terpisah di rekening bank lain dengan setidaknya enam bulan biaya hidup untuk memastikan Anda memiliki jaring pengaman ketika dibutuhkan.
  7. Hindari godaan: Kartu kredit dapat menjadi godaan, terutama ketika menawarkan manfaat seperti cicilan 0% untuk pembelian atau tarik tunai. Meskipun tawaran ini dapat menguntungkan jika digunakan secara strategis, hindari akumulasi utang yang tidak perlu dengan memiliki terlalu banyak kartu kredit berbeda atau melakukan penarikan tunai.

Sebagai kesimpulan, kartu kredit dapat menjadi alat keuangan berharga bagi dokter jika dan hanya jika digunakan dengan bijak. Dengan memilih kartu yang tepat, membuat anggaran yang efektif, melunasi tagihan Anda sepenuhnya setiap bulan, dan memantau pengeluaran Anda, Anda dapat menikmati manfaat kenyamanan dan hadiah sambil menghindari masalah keuangan. Ketika Anda terus berkembang dalam karir kedokteran Anda, menerapkan prinsip-prinsip ini dalam keuangan Anda akan membantu memastikan masa depan keuangan yang sehat dan makmur. Just like caring for our patients, that’s how much we should care about our personal finance.


Apakah Anda sudah menggunakan kartu kredit?
Apakah penggunaannya sudah bisa dibilang sebagai penggunaan yang bijak?
Atau malahan Anda masih terjebak membayar dengan kartu debit?

Tinggalkan komentar di kolom di bawah.

Photo by CardMapr.nl on Unsplash

www.domainesia.com

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Weekly newsletter

Suntikan literasi keuangan (dan kehidupan) mingguan di tengah kesibukan Anda!