sweet-potatoes-on-top-of-black-metal-beam-balance-1084584
Picture of Dissecting Money

Dissecting Money

DomaiNesia

Mereka Cuma Pura-pura Kaya

Sudah pernah mencoba menghitung net worth Anda?

Karena sepertinya masih banyak yang bingung mengenai cara menghitung net worth, maka saya akan coba jelaskan sedikit mendalam mengenai kepentingan penghitungan net worth, lalu memberikan kepada Anda sebuah contoh kasus perhitungannya. Sebagai pengingat, berikut ini adalah definisi dari net worth. Agar Anda mengerti bahwa banyak orang di luar sana hanya pura-pura kaya.

Net worth = assets – liabilities

Mengapa hal yang rumit dan jelimet ini harus dihitung? Ambillah sebuah ilustrasi kasus:

dr. Kaya, SpOT (bukan nama sebenarnya) adalah seorang dokter spesialis orthopaedi yang sudah berpraktik selama 5 tahun.

Beliau memiliki gaji rata-rata 80 juta IDR per bulan.

Saat ini beliau sudah berkeluarga dan memiliki 3 orang anak, tinggal di rumah 2 tingkat di tengah kota, 3 mobil (dengan 2 sopir).

Beliau memiliki tabungan deposito sebesar 100 juta IDR.

Untuk cicilan: rumah dan kedua mobil tadi masih belum lunas (satu mobil sudah lunas), dan beliau memiliki asuransi jiwa dengan premi tahunan 14 juta, asuransi profesi dengan premi tahunan 12 juta, serta asuransi kesehatan dengan premi tahunan 12 juta.

Kebutuhan tetap untuk biaya hidup keluarga beliau sekitar 40 juta IDR per bulan saat ini.

Mari kita coba hitung satu per satu:

Aset

  • Rumah: 3.000.000.000 IDR
  • 3 mobil: 1.000.000.000 IDR
  • Deposito: 100.000.000 IDR
  • Tabungan: 200.000.000 IDR

Total aset: 4.300.000.000 IDR

Utang

  • Cicilan rumah (bunga 8,75% per tahun, tenor 20 tahun, sudah berjalan 5 tahun):
    • 24.000.000 IDR (cicilan per bulan) x 12 bulan x 15 tahun = 4.320.000.000 IDR
  • Cicilan mobil (bunga 4,8% per tahun, tenor 5 tahun, baru dimulai)
    • Mobil A:
      • 7.200.000 IDR (cicilan per bulan) x 12 bulan x 5 tahun = 432.000.000 IDR
    • Mobil B:
      • 4.300.000 IDR (cicilan per bulan) x 12 bulan x 5 tahun = 258.000.000 IDR
  • Asuransi (anggaplah semuanya untuk 20 tahun):
    • Jiwa:
      • 14.000.000 IDR x 20 tahun = 280.000.000 IDR
    • Kesehatan:
      • 12.000.000 IDR x 20 tahun = 240.000.000 IDR
    • Profesi:
      • 12.000.000 IDR x 20 tahun = 240.000.000 IDR

Total utang: 5.770.000.000 IDR

Net worth

Sehingga net worth dr. Kaya saat ini adalah:

4.300.000.000 IDR – 5.770.000.000 IDR

= – 1.470.000.000 IDR

Minus 1 miliar 470 juta rupiah.

Setelah dihitung secara rinci, ternyata posisi keuangan dr. Kaya, SpOT bahkan lebih miskin dari gelandangan di pinggir jalan (karena gelandangan tidak punya utang, artinya paling buruk net worthnya nol, begitu dapat sedekah langsung net worth positif).

Saat ini dr. Kaya sedang mencoba mengganti namanya (padahal tadi dibilang bukan nama sebenarnya).


Perhitungan saya mungkin sangat kasar, mungkin juga tidak tepat. Matematika bukan kekuatan utama saya. Sehingga mohon maaf sebelumnya untuk para ekonom yang membaca artikel ini.

Tapi tujuan saya hanyalah ingin membuka mata Anda bahwa kekayaan Anda bukan diukur dari total aset yang anda miliki! Atau mungkin seharusnya saya bilang “yang Anda pamerkan.”

Anda sangat bisa memiliki profesi sebagai seorang dokter spesialis (atau profesi manapun yang bergaji tinggi), namun tanpa Anda sadari kondisi keuangan Anda sedang digerogoti penyakit, tidak ada sehat-sehatnya sama sekali.

Jangan-jangan, selama ini Anda hanya sedang pura-pura kaya?


Apakah Anda juga merupakan salah seorang yang belum pernah menghitung net worth Anda?
Tinggalkan komentar di kolom di bawah.

Photo by Eneida Nieves from Pexels

www.domainesia.com

13 thoughts on “Mereka Cuma Pura-pura Kaya”

  1. Oooh maiu crottt …. sadiss di belah bener2 .. ? .. rumah sih aset yg harganya naik, saran lunasi sblm 15 tahun.. sblm kena floating.. mobil baik nya cash, jika belom mampu nda usa gengsi dg yg 1500 cc kebawah

    Reply
      • Tapi gaji belum tentu selamanya masuk dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi cicilan2 tersebut DAN kebutuhan primer dan sekunder kita, apalagi tersier.

        Lalu yang dimaksud naik terus itu apa? Rumah? Setuju, tapi yakin pasti ada yang beli saat kita mau jual?

        Kalau mobil sudah jelas depreciating asset, jadi pemikiran yang “naik terus” itu sudah pasti salah.

        Reply
      • Thanks a lot bang buat penjelasannya, Bang. Saya masi bingung soal tax buat dihitung di liabilities. Banyak yg memasukkan tax dan growth nya di sana, sedangkan mungkin saya pribadi blm tentu tau perhitungan detail pajak2 yg dibayarkan. Boleh masukannya bang? Apa ada perhitungan kasar untuk memasukan tax ke liabilities ini?

        Reply
        • Hmmm pertanyaan yang sulit dijawab. Sebenarnya maka dari itu saya investasinya di RD indeks, karena return dari RD sudah tidak kena pajak lagi, jadi ga usah pusing mengenai pajak ditaro di mana.

          Reply
  2. Menurut saya, secara konsep pemikiran sudah benar, namun saat mendeliver dengan contoh kurang tepat, karena anda menghitung beban hingga di masa yang akan datang sementara aset yang dihitung hanya saat ini. Tapi sekali lagi, sudah bagus kok untuk konsep dan ide penulisannya. Keep writing doc!

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Weekly newsletter

Suntikan literasi keuangan (dan kehidupan) mingguan di tengah kesibukan Anda!